Saat ini ada 2 pendapat tentang krisis Suriah. Pendapat pertama, Presiden Bashar Assad harus turun. Pendapat kedua, Presiden Bashar Assad tetap berkuasa.
Pendukung pendapat pertama adalah Israel, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Arab Saudi, Qatar, Turki, beberapa Harakah, Ormas Islam. Sementara pendukung pendapat kedua adalah: Rusia, Cina, Iran, Veneuzela.
Alasan Bashar diturunkan yang umum dikemukakan adalah karena Bashar diktator dan tidak demokratis. Hal ini Ini sejalan dengan semangat Arab Spring. Namun dibalik itu ada alasan tersembunyi yaitu :
Pertama, memotong jalur logistik HIzbullah (Syiah) di Lebanon dan membungkam kegiatan Biro Politik Hamas (Sunni) di Damaskus. Inilah alasan yang sebenarnya bagi Israel.
Kedua, mengeliminasi pengaruh Rusia di Timur Tengah. Ini penting bagi AS dan sekutunya NATO.
Ketiga, mengeliminasi pengaruh Syiah di Timur Tengah. Bagi Saudi, Qatar, Ormas Islam (sebagian) dan harakah-harakah tertentu yang menganggap Syiah sesat. Ini alasan yang tepat untuk menggusur Bashar yang dianggap Alawiyin (Syiah). Bagi Saudi dan Qatar ada kepentingan tambahan, yaitu meredam pengaruh Iran. Mereka takut revolusi Iran yang membuat raja Reza Pahlevi tumbang menyebar ke negara mereka, sehingga kerajaan Saudi dan emir-emir negara teluk bisa terancam eksistensinya.
Pendapat pribadi penulis, setelah bersinggungan dengan Hamas, Hizbullah dan Mujahidin, ISRAEL memainkan PERAN UTAMA dalam krisis Suriah ini. Israel meminjam TANGAN banyak orang, negara dan kelompok untuk kepentingan politik Israel; HOW TO SURVIVE….
Hampir tidak ada kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat tentang Timur Tengah tanpa kontrol badan-badan lobby Israel seperti AIPAC, Bilderberg, Rand Corporation, Trilateral Commission dan ADL.
Joserizal Jurnalis
Relawan Medis MER-C
Sumber:
http://mer-c.org/index.php/Misi-MER-C/pemeran-utama-dibalik-krisis-suriah.html