Kebahagiaan adalah kalimat yang amat dekat dengan kehidupan kita. Sebab setiap manusia mendamba kebahagiaan didalam hidupnya terlebih adalah didalam hidup berumah tangga. Tidak ada orang yang melakukan pernikahan dengan harapan agar hidupnya susah. Akan tetapi kebahagiaan dalam rumah tangga bagi sebagian orang benar-benar sebagai mutiara yang hilang. Mereka terus berusaha untuk mencarinya dengan beragam usaha akan tetapi kebahagiaan tidak kunjung mereka temui. Hal itu bukan karena kebahagian tidak bisa dicari akan tetapi karena yang mencarinya tidak tahu dimana tempatnya, bagaimana cara mencarinya .Orang yang mencari sesuatu yang hilang akan capek dalam pencarianya dan bahkan bisa saja menuai kegagalan biarpun yang dicari amat dekat dari dirinya. Permasalahanya adalah ia tidak tahu dimana tempatnya dan bagaimana mencarinya. Begitu juga dengan makna kebahagiaan,yang sebenarnya amat dekat dan mudah untuk kita dapatkan akan tetapi karena kita salah mencarinya hingga tidak kunjung kita temui.
Kebahagian itu bukan di gedung yang megah atau pantai yang indah, akan tetapi tempatnya adalah dihati kita. Maka sungguh akan sia-sia siapapun yang mencari kebahagiaan yang tidak disadari keberadaanya ada didalam hati. Sepasang suami istri bisa saja menciptakan keindahan dalam rumah tangganya hanya dengan masak bersama didapur di saat hari libur. Hal lain yang harus kita perhatikan untuk mendapatkan kebahagiaa adalah bagaimana cara mencarinya. Didalam segala hal seseorang akan amat tertolong menyelesaikan masalahnya jika bertanya kepada ahlinya. Dalam hal kebahagiaan dalam rumah tangga, kita juga harus bertanya kepada guru kebahagiaan sejati yang tidak hanya mengajari kita bagaimana berbahagia di dunia ini. Lebih dari itu kebahagiaan yang di ajarkan kepada kita adalah kebahagiaan didunia yang di sambung dengan kebahagiaan di akhirat. Guru kebahagian sejati itu adalah Rasulullah SAW.
Yang belajar ilmu kebahagiaan kepada selain Rasulullah akan capek dan sia-sia dalam usahanya. Alangkah banyaknya kebahagiaan semu yang ditawarkan pengelola obyek wisata atau hiburan. Dan alangkah banyaknya orang-orang yang tertipu menerima tawaran tersebut meskipun harus membayar mahal. Akan tetapi ternyata yang didapat adalah kebahagiaan semu sesaat. Sepasang suami istri bisa saja tertawa di tempat itu sesaat, akan tetapi sesampai dirumah atau bahkan di perjalanan pulang permasalahan yang dirasa menggangu kebahagiaanya muncul kembali. Bahkan bisa saja yang di anggap hiburan tersebut ternyata justru menjadi benih perselisihan penghancur kebahagiaan. Itu belum kesusahan yang di rasakan kelak di akhirat karena kemaksiatan yang dilakukan di anggap sebagai hiburan untuk menggapai kebahagiaan.
Menikmati pemandangan yang indah dan menghayati suasana yang damai di tempat-tempat tertentu memang bukan suatu yang terlarang , asalkan di barengi dengan tatakrama dan aturan yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW. Akan tetapi yang sungguh dikhawatirkan adalah jika seseorang menganggap kebahagiaan harus didapat ditempat atau dengan cara seperti itu.
Ada beberapa hal yang harus di mengerti sebagai kunci-kunci kebahagiaan yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW, Yang siapapun jika lalai atau tidak tahu akan kunci-kunci tersebut maka sunggah orang tersebut amat jauh dari kebahagiaan yang sesungguhnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mewujudkan keindahan dalam berumah tangga :
Pertama : Mengagungkan pernikahan, artinya menyadari bahwa didalam ikatan halal suami istri adalah segala kemuliaan di hadapan Allah SWT dan para kekasihNya. Di saat terdengar kalimat ijab dan qobul, di situlah akan mengalir doa dari para kekasih Allah, bahkan semua makhluk Allah ikut merestui dan mendoakannya.
Jika kita cermati di masyarakat yang tidak kenal Islam, begitu mudahnya seseorang terjerumus didalam perzinahan. Hal itu terjadi bukan karena agama mereka memperkenankan perzinahan. Akan tetapi karena mereka tidak pernah menyadari akan agungnya pernikahan hingga akhirnya pernikahan akan jatuh nilai kemuliaanya , yang secara tidak mereka sadari telah runtuh sederajat dengan perzinahan. Akhirnya mereka tidak peduli lagi apa yang mereka pilih dalam jalinan antara pria dan wanita, sebuah pernikahan atau perzinahan. Sehingga banyak dari mereka melaksanakan pernikahan dilakukan setelah berpuluh tahun hidup seatap bahkan setelah mempunyai beberapa anak. Na’udzubillah….
Hal itu terjadi pada mereka bukan karena perzinahan itu halal menurut mereka, akan tetapi karena pernikahan tidak lagi sebagai hal yang di harap dan di muliakan hingga secara otomatis hilanglah kesadaran memilah antara nikah dan zina. Yang dihadapanya adalah memenuhi kesenangan dan hawa nafsunya. Menyadari agungnya pernikahan adalah sebuah kekuatan dalam menjaga kelestarian jalinan suami-istri. Kesadaran akan adanya pahala dibalik semua perjuangan yang dilakukan untuk pasanganya akan menjadikan seseorang senantiasa bersemangat untuk mengabdi dan berjuang untuk pasanganya. Seorang suami akan terpacu mencari nafkah yang halal, karena ia sadar bahwa sepanjang ia mencari nafkah adalah seperti orang yang berada di medan laga membela agama Allah SWT. Seorang istripun demikian, dengan amat ringan menjalankan tugas didalam rumah tangganya, karana ada kesadaran akan pahala dan kemuliaan dari Allah SWT. Sehingga semuanya akan di jalani benar-benar sebagai suatu rutinitas yang indah, nyaman dan penuh makna rohani.
Begitupun sebaliknya, bagi yang hidup dalam jalinan haram, nafkah yang diberikan kepada pasangannya adalah tabungan dosa yang akan di petik kelak di akhirat, bahkan segala aktivitas yang di lakukan untuk pasangan haramnya adalah dosa yang akan menjadikannya terhina kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah mengingatkan dalam hal pernikahan, agar kita menikah kemudian mempunyai keturunan yang Rasulullah SAW sebutkan ” dengan pernikahan seperti itu sungguh aku akan banggakan engkau semua diantara ummat-ummat yang lain kelak di hari kiamat ”.Sepertinya hal sederhana, sebuah pernikahan, masalah jalina pria dan wanita, akan tetapi mempunyai makna yang amat agung yaitu harapan agar bisa dianggap dan dibanggakan oleh Rasulullah SAW. Subhanallah….
Sungguh ! menyadari akan agungnya pernikahan akan menjadikan setiap pasangan terhindar dari perselingkuhan dan hinanya perzinahan. Karena mereka menyadari, sehingga mereka bisa membedakan mana kemuliaan dan mana kehinaan. Sebesar apapun godaan di luar rumah akan dengan mudah ia hindari karena sadar akan kemuliaan jalinan dengan pasangan halal yang di rumah. Dari sinilah benih keharmonisan dalam rumah tangga akan tumbuh.
Dan sungguh ! tidak akan pernah menuai kebahagiaan , sepasang suami istri yang tidak takut perzinahan. Sebab pengkhianatan akan amat mudah muncul di sepanjang perjalananya mengarungi bahtera hidup.
Indah nya berumah tangga memang sangat di anjurkan jika di dalam nya di penuhi dengan kewajiban cinta cinta dallam islam. Terimakasih banyak atas informasi nya dan tips nya ya min